Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah jumpa dengan Bulan Ramadan, semoga semuanya sehat dan bahagia selalu yah. Bahagia bukan hanya ketika senang menghampiri, tapi ketika ujian duka dapat disabari dan disyukuri. Bahagia itu dari dalam hati, gak ada hubungannya sama penilaian orang luar. Dan semoga segala aktivitas kita diridhoi Allah SWT, mampu melakukan segala ibadah terbaik di bulan baik. Aamiin...
Oo iya, pernah mendengar kata "ghosting" gak? Pernah sih, tapi bukannya syetan dibelenggu di bulan Ramadan? Eh bukan, ini tidak ada hubungannya sama bulan Ramadan. Yang dibelenggu adalah syetan dari golongan jin, kalau yang melakukan ghosting dari golongan manusia *eh.
Jadi ghosting sendiri adalah fenomena yang akhir-akhir ini begitu populer, meskipun sebenarnya kejadiannya sudah ada dari zaman manusia dulu-dulu. Ghosting itu semacam menghilang, baik secara fisik maupun perasaan ke orang yang pernah disukai. Ahhhaaayyyyddeee...
Biar adil, kita bahas dari dua sisi yang berbeda yah. Biasanya yang kena ghosting itu perempuan, sudah dijanji mau dinikahi, diperjuangkan, dihalalkan, eh si lelaki hilang entah ke mana. Jadilah si wanita menderita dengan perasaan dan harapan yang terlanjur mekar. Tak salah jika Imam Syafi'i berkata bahwa "Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain DIA. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya". Maka, wahai perempuan, hati-hati dengan hatimu sendiri. Jika memang ada lelaki yang menaruh janji padamu, kontrol perasaanmu, suka boleh, tapi kamu harus cukup menggunakan logika biar tidak kebablasan. Sebelum terucap janji suci di akad nikah, status kalian masih belum jelas. Apalagi jika si lelaki hanya kode-kode gak jelas, hanya buat bikin baper semesta, hati-hati, bisa jadi kalian terbuai sama spesies buaya darat. Syereeeemmm...
Ketertarikan lelaki ke wanita pun tidak mengapa, tapi berpikir dulu sebelum memberi janji ke anak orang. Wanita itu super sensitif, kalau kamu berhasil menyentuh hatinya, maka jangan menjadi lelaki pengecut yang tidak punya sikap. Merasa diri baik-baik saja, tidak memberikan harapan apa-apa, padahal segala perhatian dan tindak-tanduknya selama ini diartikan lain oleh si wanita. Kalau kalian memang berniat baik, ambil kesempatan itu. Tapi jika tidak, gak usah ada friendzone-friendzone an segala, tidak ada persahabatan murni antara wanita dan laki-laki. Itu hanya modus, lama-lama nyaman, kebablasan, baru sadar kalau dia ternyata menyukai wanita lain, habis itu ghosting. Jangan pernah berpikir bahwa semakin banyak "korban" berjatuhan, semakin sukses dirimu. No, semakin pengecut iya.
Maka, ayo sama-sama saling menjaga. Wanita menjaga hatinya dan lelaki menjaga wibawanya. Mari saling membatasi. Wanita membatasi harapannya, lelaki membatasi pandangannya. Semoga Allah pertemukan di waktu yang tepat. Aamiin