"Baru na senggol angin, flumi seng. Hahaha". Kalimat yang sering kuucapkan (disertai tawa) kepada 2 temanku yang antibodinya sangat lemah menghadapi musim pancaroba.Mereka tak marah, bahkan ikutan ngakak. Dan sungguh, kalimat yang kuciptakan sendiri itu tak lucu lagi ketika aku di posisi mereka. Flu, demam, batuk. 3 kombinasi sakit yang bagi sebagian orang yang tak "menikmatinya" terdengar ringan, tapi tidak bagi yang mengalaminya, hehe selalu begitu. Salah satu nikmat Allah yang seringkali diabaikan, tak disyukuri, tapi baru terasa jika sementara waktu dicabut sama Allah, kesehatan. Nikmat yang diberikan selain keimanan dan kesempatan.
Belakangan ini, daya tahan tubuhku menurun. Nda bisa disalahkan juga sih, karena memang cuaca lagi galau, pancaroba nda selesai-selesai hehe.... Dan bukan hanya saya yang mengalaminya, beberapa teman juga dapat "jatah". Tapi kali ini, saya mencoba untuk melihatnya dari sisi lain, bukan dari segi medis. Pertanyaan dasarnya, ini cobaan atau teguran Allah buatku? Wallahu A'lam. Jika memang ini cobaan, bisalah saya tenang. Manusia kan takkan pernah lepas dari yang namanya cobaan. Dalam Al-Qur'an pun Allah sudah tegaskan "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : ‘ Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesunggunya KAMI telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya DIA mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Qur’an, Surah Al – Ankabuut (29), ayat 2-3).
Selain itu, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya. Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Masya Allah, sabar dan ikhlas kita takkan disia-siakan dan akan diganjar pahala berkali lipat.
Tapi, jika ternyata ini teguran? Maka perlu ada introspeksi dan perbaikan diri. Mungkin selama ini ada hati-hati yang terluka karena ucapan maupun perbuatan yang disengaja ataupun tidak, atau hubungan vertikal dengan Allah yang bermasalah, ada peringatan agama yang dilanggar. Bisa juga karena kurang bersyukur dengan nikmat sehat itu sendiri. Wallahu A'lam.
Apapun itu, cobaan ataupun teguran instrospeksi diri tetap harus dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar