Senin, 10 Februari 2014

SEKILAS TENTANG FISIKA

Saat liburan semester kemarin, aku menyempatkan diri ke rumah tanteku. Aku kebetulan suka main ke sana karena anaknya_yang otomatis sepupuku_masih kecil, imut & lucu (kayak aku, tapi minus kecilnya, hehehe). Sesampainya di sana, dia langsung mendekat dan dengan polosnya berkata “Kakak Unha, cantiknya baju ta, kasi’ma. . .” Walah, anak ingusan ini tahu juga ya cara meminta yang baik dan benar. “Iya, nanti kalo besar meko, ambilmi” kataku kemudian. Tanteku pun tidak mau kalah, dia langsung berujar “Tenangmi Tri, na belikan ji itu nanti kalo kerjami Kakak Unha, mmmm tapi kalo lulus nanti apa itu kau kerja nak? Kalo jurusan A kan jelas jadi ttttiiiitttt, jurusan B juga jelas kerja di ttooottt”
Dengan muka bingung (nyaris blo’on), aku menjawab seadanya “Kalo jurusanku juga banyakji tante, bisa ji juga kerja di ttooottt, atau nambah kuliah 1 tahun dan jadi tttiiiitttt” sambil tersenyum (juga seadanya alias nyengir domba).
Bagi saudara seperjuanganku di jurusan yang sama, mungkin kata-kata di atas sudah tidak asing lagi mampir, bersarang, dan tumbuh berkembang di telinga (maaf, gak bermaksud jorok, cuma saking seringnya didengar). Atau mungkin kita sendiri yang sering mengucapkannya. Baiklah, saya tidak punya hak untuk menghakimi apapun pendapat anda tentang FISIKA, tapi saya hanya berniat (sumpah cuma niat, syukur2 kalo berubah) untuk meluruskan paradigma sebagian dari kita yang masih beranggapan seperti itu.
  
Seperti halnya dengan yang lain, kami pun agak jengkel (mencak-mencak maksudnya) jika ada yang meremehkan jurusan kami (baca:Fisika), karena setiap orang pasti memandang apa yang menjadi pilihannya atau yang sedang dijalaninya itulah yang terbaik, tidak terkecuali jurusan, baik yang ikhlas dipilih sendiri maupun pilihan orang lain. Dan itu benar, semua jurusan itu bagus (kalo gak bagus buat apa dijadikan jurusan coba), tergantung dari disiplin ilmu masing-masing. Misalnya bagian kesehatan, kalo gak ada dokter and partnernya, siapa yang mau nyuntik plus merawat kalo kita sakit, meracik obat dll. Kalo jurusan Arsitek gak ada, yang mau memperindah dunia ini dengan bangunan mewah siapa??? Jika jurusan Fisika ditiadakan, dosen-dosennya mau ke mana??? (Hehehe, yang ini bercanda). 
 
Coba deh, kita sempatkan waktu untuk berpikir sejenak. Tidak usah jauh-jauh, dalam kehidupan sehari-hari kita bisa amati fenomena fisika. Misalnya, mobil nih. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan pengemudi lebih terjamin. Pernah dengar sawah terasering? Itu lo yang berbentuk tangga dan tersusun secara rapi, sehingga air dapat mengalir dengan mudah ke daerah-daerah sawah yang kering. Kenapa dibuat begitu coba? Selain mempermudah kerja bagi petani, juga itu untuk mengurangi tingkat kecuraman tanah yang bermanfaat untuk mengurangi laju air (ingat!!! Air itu mengalir dari tempat tinggi ke rendah), mencegah mengalirnya pupuk dan unsur hara, dan mencegah erosi. Trus, di dunia medis, proses persalinan juga dibantu sama fisika loo. Jadi, gravitasi bumi akan menarik kepala bayi turun ke mulut rahim sehingga mempercepat proses persalinan. Begitupula saat dokter mau nyuntik kita nih, dia mengeluarkan cairan terlebih dahulu dari jarum suntik sebelum menyuntik kita, ini mencegah agar tidak ada udara di dalam jarum suntik, sehingga tidak terjadi gesekan antara udara dan pembuluh darah karena jika udara masuk ke pembuluh darah, beresiko terkena stroke. Dan masih banyak contoh lainnya (cari sendiri yaa!!). Selain itu, di universitas-universitas (fakultas eksakta), diwajibkan memprogram mata kuliah Fisika Dasar (plus Lab nya). Itu karena bidang ilmu mereka kebanyakan terapan, dan membutuhkan ilmu dasar untuk pendalaman teorinya. Kayak kue tart, bagaimanapun cantiknya, tetap butuh terigu sebagai bahan utamanya. Yang paling penting ini nih, dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh, orang ke3 nya adalah Sir Issac Newton (yang 2 teratas itu Nabi), bapak Fisika yang paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan, penulis buku Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang menjelaskan hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad ke depan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.
Dari beberapa fakta di atas, sepertinya & seharusnya kita tidak perlu mengemukakan pertanyaan seperti tante saya. Meskipun ilmu fisika itu luas & tak berbatas (kayak lagu ABG), tapi masih sangat banyak yang membutuhkannya, karena kami memang dicetak untuk jadi ilmuwan (Riset & Development), dan bukankah itu jauh lebih mulia? (ngutip kata bijaknya Khalifah Ali bin Abi Thalib Ra “keutamaan ilmu dibanding harta”). Tapi, tidak munafik juga kalo memang “life needs money”, tentunya karena hidup sekarang segalanya serba susah kalo gak punya duit, hehehe… Dan saya yakin, anda cukup cerdas menyimpulkan sendiri profesi yang tepat untuk anak fisika. Yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, " Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain " (HR. Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL 18 BULAN CAWA

Bismillahirrahmanirrahim Masya Allah, Tabarakallah akhirnya sampai di usia anakku yang ke-18 bulan dan bisa menulis kembali jurnalnya di sin...