Bismillahirrahmanirrahim...
Masih ingat postinganku sekitar Oktober 2021? Yup, tentang seseorang yang datang bertamu kembali, lalu menawarkan itikad baik yaitu pernikahan. Alhamdulillah melalui serangkain proses yang lumayan panjang dan diskusi dengan pihak keluarga, akhirnya kami menikah tepat 09 Maret 2022. Dan sekarang kami masih sementara belajar memahami satu sama lain.
Jarak pertemuan kami kembali sampai menikah adalah sekitar 6 bulan. Cukup singkat kubilang. Dan perkenalan itu dilanjutkan setelah menikah. Benar-benar mulai dari awal lagi. Belum lagi, menginjak 2 bulan usia pernikahan kami, bapaknya atau mertuaku masuk RS karena menderita gagal ginjal, ada pembengkakan kelenjar yang mengakibatkan fungsi ginjal terganggu. Kurang lebih 2 bulan kemudian, tepat malam Idul Adha, mertuaku meninggal dunia. Mertua yang begitu baik, yang menyambutku dengan hangat, yang bangga akan kehadiranku sebagai menantunya. Semoga Allah menempatkan beliau di tempat terbaik-Nya. Aamiin.
Kehilangan ayahnya membuat suamiku sangat terpukul, tapi di sisi lain kedewasaannya muncul. Kesadaran bahwa tanggung jawab ayahnya kini turun kepadanya tumbuh sangat besar. Dia yang dahulu lumayan cuek, lambat-laun lebih perhatian kepada adik, kakak, dan ibunya yang semuanya perempuan.
Hubungan kami yang awalnya juga sering berdebat lama kelamaan mulai saling memahami satu sama lain. Semoga Allah menjaga cinta ini, dalam cinta-Nya. Mertua dan ipar-iparku pun baik semua, Alhamdulillah. Menginap beberapa hari di rumah mertua yang menurut orang menakutkan, justru menyenangkan bagiku. Semoga seterusnya seperti ini. Saya yang agak susah berbaur dengan orang, merasakan kehangatan sebuah keluarga baru yang dengan tulus menerimaku. Izinkan kami menjadi anak-anak yang berbakti dan menjadi salah satu jalan kebahagiaan orang tua dan mertua kami Ya Allah. Aamiin Ya Rabbal Alamin 🤲
Oo iya, Jazakallah Khaiir untuk salah seorang sahabat SMA kami yang Allah takdirkan menjadi perantara, semoga Allah memberikan keberkahan dalam rumah tangganya