Rabu,
22 Mei 2013. Alhamdulillah, akhirnya sampai di
Baruga AP Pettarani UNHAS kurang dari setengah 8 malam. Dan ternyata, penonton
sudah memenuhi hampir seluruh kursi di baruga meski acaranya belum mulai. Acara
apakah gerangan?? Hehe. . .
Jadi, malam ini ada
Jazz Performance dari musisi Prancis yaitu Limousine. Ini adalah bentuk
kerjasama Institut Francais Indonesia (IFI) dan Universitas Hasanuddin. Panitia acara ini sendiri adalah mahasiswa Sastra
Prancis UNHAS. Printemps Francais merupakan festival seni dan budaya Perancis yang
diselenggarakan tiap tahun oleh Institut Perancis di Indonesia - Bagian
Kerjasama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Perancis. Ini merupakan edisi
ke-9 mereka mengadakan festival ini13 kota di Indonesia, yakni Bali, Balikpapan, Bandung, Jakarta, Kudus,
Makassar, Malang, Medan, Purwokerto, Semarang, Solo, Surabaya, dan
Yogyakarta. Ini merupakan kali pertama festival ini diadakan di kota
Makassar dan Unhas sebagai tuan rumahnya. Karena jarang terjadi, kami (saya dan teman-teman kost) memutuskan
untuk ikut berpartisipasi dengan menonton (itu kan termasuk partisipasi juga).
. .

Jadilah kami di sini,
di antara kerumunan penonton lain yang juga ingin menyaksikan penampilan
bintang jazz dari Prancis tersebut. Tepat pukul 08.00, acara pun dibuka dengan
sambutan dari Wakil Rektor IV UNHAS dan promoter (kalo nda salah) dari acara
ini. Agak lucu juga sih, sang MC sudah sibuk pake Bahasa Prancis untuk
mempersilakan, eh ternyata beliau sudah fasih Bahasa Indonesia, meski aksen
bule nya tetap ikut.
Selanjutnya acara
inti yaitu penampilan jazz dari Limousine yang personilnya ada 5 orang.
Antusias penonton pun tidak dapat dibendung. Semuanya rebut bertepuk tangan.
Dari segi kualitas music sih_saya bukan pengamat music, hanya penikmat
saja_keren banget. Personilnya cerdas sekali memainkan emosi penonton dengan
music yang kadang menghentak kemudian pelan. Tapi, saya sempat kecewa sedikit soalnya
kirain ada yang nyanyi juga, ternyata pure
instrument. Awalnya sih saya juga berharap ada penampilan juga dari musisi
jazz Indonesia, ternyata 100 % Limousine. Tapi, nda apa-apa lah. Kekecewaan itu
terbayar dengan maksimalnya penampilan mereka. Setengah sepuluh lewat, acara
pun sudah selesai. Kami pulang membawa kesan di diri kami masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar