Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru. Itu kalimat ngutip. Bagiku, guru kehidupan pertamaku adalah mama dan bapak. Selain karena mereka memang berprofesi sebagai guru. Sifat keduanya sangat berbeda. Mama yang dari kecil mandiri, terbiasa dominan dan memutuskan apapun sendiri, sangat berbeda dengan bapak yang selalu bergantung ke mama, yang selalu meminta pendapatnya bahkan kadang keputusan penting dibuat oleh mama.
Hal tersebut memberi dampak positif dan negatif untukku. Dampak positifnya, jika mama setuju dengan pilihanku, maka bisa dipastikan 90% bapak ikut. Sebaliknya, jika apa yang kuputuskan mama kurang setuju, bapak kadang tidak bisa berbuat apa-apa. Itu dulu, ketika saya masih kecil. Sekarang, kadang malah bapak yang minta pendapatku. Jika saya bilang iya, bapak biasanya ikut, meski mama bilang tidak.
Dominannya mama menurun padaku. Mulai jurusan saat kuliah sampai keputusan penting saat kerja, kadang kuputuskan sendiri, tapi tetap diskusi dahulu dengan Allah dan mama. Salah satunya, mendaftar CPNS tahun ini. Mama memberikan saran agar mendaftar, tapi saya berhasil meyakinkan bahwa dalam dunia kerja, selain gaji, lingkungan juga harus mendukung, kenyamanan itu yang utama. Nyaman dan aman. Dalam hal memilih suami pun, saya banyak berdiskusi dengan mama. Beliau hanya memberi saran, jangan yang kerjanya jauh yah nak. Mungkin beliau merasakan bagaimana dukanya ketika anaknya harus merantau ke Jogja waktu melanjutkan pendidikan. Saya hanya mengiyakan, Bismillah. Ridho orang tua adalah ridho-Nya. Mama hanya bilang, Insya Allah ada yang dekat akan menjadi jodohmu. Aamiin...
Sekarang, bapak lebih sering curhat. Mulai dari masalah pagar sampai mobil. Dan semuanya minta pendapatku. Dalam hal ini, saya lebih tahu dan mengerti, suami seperti apa yang saya butuhkan, tentunya dengan tetap meminta petunjuk-Nya. Suami yang mengerti kedominanan istrinya, si pembuat keputusan tanpa mengabaikan saran istrinya, si lelaki yang tak otoriter, ikhwan yang siap menerima keras kepala istrinya untuk hal yang menurutnya benar. Allah Maha Tahu, mudahkan Ya Allah. Semoga dia yang sedang kunanti sementara memperjuangkanku, memintaku pada-Mu, pada orang tuanya dan kemudian orang tuaku
Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar