Minggu, 24 April 2016

SEKELUMIT CERITA DARI TRANSFORMASEAN

Malam itu, sekitar pukul 12 malam, rombongan dari UGM tiba di stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, setelah kurang lebih 8 jam yang lalu menempuh perjalanan darat dengan kereta api Bengawan dari Yogyakarta. Masih ada waktu 5 jam yang harus kami isi untuk menunggu KRL yang akan membawa kami ke UI, tempat dilaksanakannya Silaturahmi Nasional (Silatnas) Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (HIMMPAS) Universitas dan Forum Silaturahmi (FORSI) HIMMPAS Indonesia. Setelah melaksanakan shalat jamak Magrib-Isya dan makan, kami memutuskan untuk istrahat. Tak terasa jam dinding stasiun menunjukkan angka 5, yang berarti loket pembelian tiket KRL sudah dibuka, ketua rombongan kami pun mengantri. Pukul 5 lewat, KRL yang akan kami tumpangi tiba, kami para perempuan masuk ke gerbong khusus wanita.

Pukul 7 kurang, rombongan yang terdiri dari anak UGM, UNY, UNS, UNDIP dan UII tiba di stasiun UI. Kami pun diarahkan oleh panitia untuk menaiki biskun (bis kuning) yang akan mengantar ke asrama. Setelah mandi dan sarapan, kami menaiki biskun lagi ke tempat diadakannya rangkaian acara Silatnas hari ke-I. Acara dibuka oleh tilawah dan sambutan dari ketua panitia, ketua HIMMPAS UI dan Bagian Kemahasiswaan UI. Dilanjutkan dengan presentasi Call For Paper dari 2 pemenang, satu dari Bidang Sains dan Teknologi yang dimenangkan oleh Reza (UI) dan yang lainnya dari Bidang Sosial dan Humaniora, Ridwan Arifin (UGM). Reza mempresentasikan mengenai energi terbarukan yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia, yaitu energi dari panas bumi (Geothermal), mulai dari potensi Indonesia sendiri, proses hingga energi tersebut dapat digunakan, kelebihannya, serta dampaknya terhadap keadaan ekonomi negara. Sedangkan Ridwan menjelaskan dampak yang ditimbukan oleh ekonomi yang tidak merata dan penerapan good governance sebagai solusinya.

Setelah presentasi, kami pun mengikuti talkshow sebagai rangkaian acara berikutnya. Diisi oleh 3 pembicara dengan latar berbeda, yaitu dosen Akuntansi (mewakili Soshum), dosen Fisika (mewakili Sainstek) dan dosen ilmu kesehatan. Ketiganya menyampaikan bagaimana kondisi dan kesiapan bangsa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai Desember tahun ini, tantangan dan peluang yang kita miliki. Dari segi Ilmu Kesehatan, narasumber mengatakan bahwa kemajuan ekonomi dipengaruhi oleh kesehatan seorang anak sejak lahir hingga tumbuh dan berkembang. Mulai dari berat badan saat lahir, asupan nutrisi, serta keadaan fisik dan psikisnya sangat berpengaruh bagi kecerdasannya kelak. Dari bidang Fisika, produktivitas dalam menulis jurnal bagi mahasiswa dan dosen sangat diperlukan. Indonesia sendiri, yang memiliki akademisi sekitar 40ribu orang, setiap tahunnya hanya mampu menerbitkan 6ribu jurnal. Jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia. Kesenjangan ekonomi antara Indonesia dan negara ASEAN lainnya salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya publikasi penelitian yang dilakukan oleh kedua elemen tersebut. Dalam melakukan penelitian pun, kita harus jeli melihat produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar, jangan sampai hanya membuang dana tanpa hasil yang berkelanjutan. Dari ranah ekonomi, keahlian dalam bidang masing-masing sangat diharapkan. Jangan sampai beberapa tahun ke depan, pekerja ahli dan posisi strategis diduduki oleh orang asing, karena sangat kurangnya SDM dari negeri sendiri. Dan SDM kita tersedot ke luar negeri untuk menjadi “asistennya asisten” rumah tangga.

Kegiatan hari ke-I ditutup oleh launching buku dari HIMMPAS UI dan tukar kado antar peserta. Rangkaian kegiatan dilanjutkan kembali di hari ke-2 di ruang berbeda, agendanya adalah Musyawarah Nasional (Munas) FORSI HIMMPAS, yang terdiri dari pembahasan tata tertib, laporan pertanggungjawaban serta penetapan tempat Silatnas untuk tahun depan dan pemilihan Puskornas FORSI HIMMPAS periode selanjutnya. Meski diwarnai oleh keributan kecil akibat banyaknya perbedaan pendapat, kegiatan Munas berjalan lancar. Acara ditutup oleh penyerahan award kepada HIMMPAS yang dinilai produktif dalam program kerja dan karya. Dari UGM sendiri mendapatkan 2 award. Terakhir, selamat kepada Keluarga Islam Pascasarjana (KIPAS) UNDIP yang berhasil menjadi ketua Puskornas dan Forum Mahasiswa Muslim Pascasarjana (FOMMPAS) UNS sebagai tuan rumah Silatnas tahun depan.

Salam ukhuwah dari HIMMPAS UGM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL 11 BULAN CAWA

Bismillahirrahmanirrahim Sabtu, 31 Agustus 24: Sekitar pukul setengah 9 malam, Cawa tidur setelah meminum susu dari botol susunya. Tapi, sek...