Senin, 08 September 2014

CURAHAN HATI SANG CALON FISIKAWAN

Hai teman, lagi apa kalian? Kalo aku sedang menulis, ingin menumpahkan sedikit kerisauanku malam ini. Oh iya, tak apa yah jika malam ini aku ingin mengganggu sedikit? Bertanya tentang hal yang tak kutahu jawabannya? Pertanyaan pertama, kalian tahu atah kenal Fisika? Iya, itu dia. Salah satu mata pelajaran wajib dari SMP sampai kuliah (untuk eksak) yang jadi syarat kelulusan. Saya yakin kalian pasti kenal, eh tidak, mungkin tahu lebih tepatnya. Dan mungkin juga ada di antara kalian yang pura-pura tidak kenal dia, berpaling, berlari, meringis, bergidik ngeri, terjatuh dan tak bisa bangkit lagi saat mendengar namanya. Iya, aku maklum. Sebagian besar dari kita, memang tak menyukainya. Bahkan sering mengeluh karenanya. Barisan angka tidak jelas, rumus yang mengalami penurunan berulangkali, benda yang ditinjau yang itu-itu saja, membosankan. Mana gurunya bikin ngantuk, nyaris ngomong sendiri saat mengajar, tatapannya yang tajam saat memberi tugas mengerjakan soal di papan tulis, dan berubah jadi monster saat memberi tambahan PR. Uhhh, dunia serasa tak berwarna karenanya.

Tapi, ada satu hal yang mungkin tidak kalian tahu, atau tak mau tahu. Tapi mumpung malam ini kalian mau mendengarkanku, baiklah akan kutuntaskan cerita ini. Yang kumaksud adalah kalian tak tahu kan kenapa masih ada orang sepertiku misalnya yang masih tertarik mendalami ilmu ini? Ilmu yang saking umumnya, sering menimbulkan pertanyaan orang “Mau jadi apa nanti kalo lulus?”. Tentu saja kami punya alasan. Bukan karena kami sudah menguasai semua rentetan rumus yang sekilas tak berarti itu hingga mau menyaingi Newton, Einstein hingga Scrodinger, bukan pula karena kami tidak punya pilihan jurusan lain, pun bukan kurang kerjaan sampai-sampai mau mengerjakan hal yang menurut kalian sia-sia. Kami sama dengan kalian, kami juga awalnya tak menyukainya. Tapi berbekal pengetahuan yang didapat dari berbagai literatur dan pengalaman, kami memutuskan menjalani ini. Karena kami sadar, berbagai bidang ilmu yang kalian tekuni sekarang sangat berhubungan dengan Fisika. Rumus, persamaan, bidang kajian dan objek yang itu-itu saja tak kalian sadari telah melahirkan banyak kontribusi di berbagai lini kehidupan. Kemajuan teknologi yang kalian rasakan, adalah buah yang ditanam para pendahulu kami. Tapi kalian hanya ingin tahu buahnya kan. Tanpa ingin mengetahui akarnya serabut atau tunggang. Kalian tahu udara? Yah, kami layaknya dia. Tak terlihat dan kadang tak dianggap, tapi ada di sekitar kita, dirasakan dan tak ada kehidupan tanpanya. Kontribusi nyata kami? Kontribusi nyatanya udara apa? Yah, itu jawabannya. Bukannya kami ingin sombong dan merasa hebat, kami hanya ingin belajar banyak. Mempelajari hakikat alam dan mendekatkan kami kepada pencipta kita, melalui ilmu kami. Bukankah itu tujuan kita diciptakan di bumi ini?


Kami tidak peduli apapun penilaian kalian tentang kami. Kami hanya minta, biarkan kami tenang mendalami apa yang sudah dirintis pendahulu kami, tanpa ada pandangan dan pertanyaan sinis lagi untuk kami. Lebih bijaknya lagi jika kita bisa bekerjasama menggabungkan ilmu kita, karena segala sesuatu dibangun oleh banyak unsur untuk sama-sama menjadi makhluk yang memberi manfaat bagi diri dan sesama, menjadi sebaik-baiknya manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL 11 BULAN CAWA

Bismillahirrahmanirrahim Sabtu, 31 Agustus 24: Sekitar pukul setengah 9 malam, Cawa tidur setelah meminum susu dari botol susunya. Tapi, sek...