Jumat, 14 Agustus 2015

SCHOOL OF NANOTECH, WANAGAMA UGM

Alhamdulillah sudah nyampe kos. Weekend kali ini diisi dengan acara yang sangat bermanfaat, digagas oleh teman-teman kelompok riset S1, S2 dan S3 plus bapak-bapak pembimbing yang tergabung dalam grup riset nanomaterial. Acaranya bertajuk school of nanotech, diadakan di salah satu hutan lindung milik UGM yang dikelola langsung oleh Fakultas Kehutanan UGM. Tapi, nginapnya bukan di alam terbuka loh, ada penginapannya. Acaranya? Yah namanya grup riset yah, pasti tidak jauh-jauh dari yang namanya serah-terima materi yang berhubungan dengan kegiatan kami di laboratorium hingga menghasilkan sebuah karya yang bernama jurnal. Jika biasanya kami mengadakan kegiatan belajarnya di lab atau di kelas, kali ini kami back to nature, di hutan booo dengan  metode berbeda pula, dari penyampaian materi di aula hingga games yang sarat makna (ciaa ilaahh). Jadinya sekalian refreshing dan mengenalkan sisi lain UGM.

Sebenarnya, rundown acara sudah disusun sedemikian rupa, tetapi ada beberapa dosen pemateri yang berhalangan hadir, terjadilah perombakan. Outbound (lebih ke games sih menurutku) yang awalnya dijadwalkan hari ke-2, dimajukan ke hari 1. Akhirnya di hari ke-2, karena tak tahu mau diisi acara apalagi, jadilah acara dadakan ke air terjun yang ditempuh kurang lebih 1 km (ini baru outbound). Jalanan yang menanjak dan menurun serta jalan menuju air terjun yang lumayan terjal (menurutku) merupakan tantangan dan keseruan tersendiri yang tidak pernah kami bayangkan. Oh iya, sebelum ke air terjun, kami mampir sebentar di museum Cendana Wanagama. Museumnya kecil tapi bersih dan terawat. Dari sana kami mendapat informasi bahwa hutan tersebut awalnya tanah tandus mirip gurun, tetapi dengan usaha yang tak kenal menyerah, tanah tandus itu disulap menjadi hutan seperti sekarang ini.


Banyak pelajaran dan makna tersirat maupun tersurat yang saya pribadi dapatkan dari kegiatan ini, terutama motivasi. Sharing session dari mbak Devi (publikasi jurnal Internasional dan seminar Internasional di Praha, Ceko) dan Julia (penelitian skripsi di universitas Jepang saat S1 dan exchange student ke tempat yang sama saat S2) membuka mata saya bahwa kerja keras tanpa menyerah, siap menghadapi tantangan, dan motivasi adalah modal yang wajib kita miliki jika ingin berhasil, selain memanjatkan doa kepada Allah SWT. Apalagi, tantangan ke depan semakin beragam, reputasi kita bahkan dipertaruhkan dari berapa jurnal yang disitasi oleh orang lain, dan hal itu merupakan pertimbangan terpenting saat berkarir di manapun kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUNDURKAN DIRI

Bismillahirrahmanirrahim Hari ini, saya akan menyambung cerita tentang pengunduran diriku dari Ar-Rahmah. Jadi, awal Agustus itu sudah ada b...