Jumat, 14 Agustus 2015

KARENA MUSLIMAH TAK SESEDERHANA PENAMPILANNYA

Disadari ataupun tidak, ketika kita memutuskan untuk menutup aurat, banyak hal yang mesti kita pertimbangkan. Selain pengetahuan di bidang keagamaan, dimensi kehidupan yang lain pun melahirkan tanggung jawabnya masing-masing. Muslimah adalah agen Islam, dengannya ajaran yang murni dan suci ini bisa diinterpretasikan oleh orang lain sesuai tindak-tanduknya. Meski kita sama-sama tahu bahwa tidak boleh menghubungkan antara jilbab dengan kedalaman pengetahuan agama, orang di luar sana tidak mau tahu tentang itu. Maka, lahirlah kalimat “Ih, pakai jilbab kok mulutnya sadis banget” atau “Katanya tahu agama, tapi joroknya minta ampun”.

Kita pasti tidak menginginkan kalimat di atas dialamatkan ke kita. Selain membawa nama baik diri dan keluarga, nama Islam yang seyogyanya sempurna dari sisi manapun ikut ternodai. Lalu, kita harus bagaimana? Apa serta-merta kita harus mengubah 360 derajat kebiasaan-kebiasaan kita sebelum menggunakan jilbab? Atau gak usah pakai jilbab saja? Toh hidup kita dulu baik-baik saja sebelum ini. Jangan saudaraku, jangan pernah menyerah. Menggunakan jilbab atau menutup aurat adalah kewajiban kita sebagai muslimah, tidak dapat ditawar oleh berbagai alasan dunia. Mestinya kita bersyukur, karena dengan begitu Allah memberikan kepercayaan lebih kepada kita untuk menyiarkan agama-Nya melalui jilbab yang kita kenakan. Menggunakan jilbab adalah langkah awal unjuk takwa kita kepada-Nya, yang dengannya akan melahirkan ketakwaan lain yang lebih besar. Jikalau kita sadar makna penting dan besarnya, maka setelah aurat sempurna tertutup, kita tidak akan menyerah sampai di situ. Kita akan berusaha belajar dan senantiasa berdoa agar diberi kemudahan memahami berbagai ilmu dan pengetahuan agama yang berguna untuk dunia dan akhirat kita, termasuk masalah penampilan. Karena muslimah yang akan menjadi teladan adalah yang cerdas dalam menjaga ruhiyah dan jasmaniyahnya, 2 dimensi kehidupan yang tidak bisa dipisahkan.


Dalam bukunya Salon Kepribadian, Asma Nadia mengungkap dengan jeli apa-apa saja yang harus dilakukan oleh muslimah mengenai perawatan diri dan tata krama sebagai seorang muslimah. Misalnya, agar rambut tak bau, rutinlah mencuci rambut dan gunakan jilbab ketika rambut tak basah. Contoh lain, lihat situasi dalam beribadah, jangan membaca Al-Quran keras-keras saat ada orang yang shalat di dekat kita, jangan biasakan menaruh kaos kaki di sembarang tempat dan hal lain yang dapat mengganggu kekhusyukan beribadah saudara kita. Maka benarlah, menutup aurat menunjukkan ketundukan kita kepada-Nya dan kesederhanaan di mata makhluk-Nya, tapi akibat yang ditimbulkan sungguh tak sederhana, karena ada berbagai dimensi kehidupan yang juga harus diubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAWAT INAP

Bismillahirrahmanirrahim Di postingan sebelumnya, saya mencerikatan bagaimana Cawa muntaber dan asal mulanya lalu ke DSA dan diresepkan obat...